Tuesday, June 26, 2018

Kedzoliman Lidah

Wahai yang lidahnya merasa aman dari hisab Allah, ketahuilah bahwa ada hari dimana rasa sesal merajalela namun tiada gunanya sedetikpun.

Wahai yang matanya sibuk mencari kejelekan seorang-dua orang-tiga orang muslim yang bahkan tidak ada urusannya denganmu, ketahuilah ada hari dimana mata dan mulutmu menjadi saksi akan kedzolimanmu yang kau anggap seru.

Wahai yang jari-jemarinya begitu ringannya menyebarkan dan membicarakan kabar yang tak jelas kau ketahui kebenarannya, ketahuilah bahwa ada hari ketika tangan dan kaki menjadi sanggup berbicara di hadapan Sang Pencipta.

Sesungguhnya urusan seorang muslim begitu mulianya diatur oleh Allah, jika itu bukan urusanmu, tinggalkanlah. Jika kau ingin tahu kebenaran, tabayyunlah. Jika kau ingin selamat dari ujian yang berat, berdoalah memohon Allah melindungimu. Jadilah muslim yang mulia, bukan yang sibuk menghinakan dirinya.

Sungguh telah nyata peringatan Allah pada mereka yang berbuat dzolim dengan lidahnya di masa yang lampau.

قُلْ كَفَىٰ بِاللَّهِ شَهِيدًا بَيْنِي وَبَيْنَكُمْ إِنَّهُ كَانَ بِعِبَادِهِ خَبِيرًا بَصِيرًا

"Cukuplah Allah menjadi saksi antara aku dan kamu sekalian. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mengetahui lagi Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya". [QS Al-Isra : 96]

Depok, 26 Juni 2018, 26°©

Friday, April 06, 2018

Goresan Pena Allah Tentang Cinta

Suatu hari nanti kamu akan terpana karena begitu indahnya, begitu rapih dan detailnya Allah Azza wa Jalla mengatur persoalan hidupmu.
Oh bukan, tapi berkali-kali lagi dalam hidupmu, atau bahkan sudah pernah sekali-dua kali kamu terpana.

Jika hari ini adalah yang ke-sekian kalinya, bersyukurlah, dan janganlah kamu heran akan ketetapanNya.
Karena segala-galanya, sekecil-kecilnya telah dituliskanNya dengan sempurna bersamaan dengan penciptaan dirimu, diriku, diri kita.

Ataukah barangkali kamu adalah yang terpana kemudian diikuti sesal yang teramat sangatnya?
Fastaghfirulloh...!
Segala apa yang telah ditetapkan untukmu, tak akan luput darimu, sedangkan segala yang bukan untukmu tak akan pernah sekalipun sampai padamu.
Meskipun begitu dekatnya engkau mengira, sebenarnya itu adalah kedunguan dan angan-angan yang nyata.

Ataukah kamukah itu, Cinta?
Yang tak pernah sekejap matapun menyangka namaku akan membersamaimu dalam rengkuhan CintaNya?
Kamukah itu...
Yang Allah Sang Maha Rahman telah menggoreskan dengan jelas dan nyata dengan PenaNya di lauhul Mahfudz,
Biar bagaimanapun,
Entah melalui apapun,
Sejauh apapun kita...
Akhirnya kita bertemu.

Genggam erat tanganku, Cinta, sampai kita bersama, bercengkrama... Di taman Firdaus.

Mardliyyah, 19 Rajab 1439H